Semakin hari sepertinya semakin merajalela penipuan-penipuan lewat telepon rumah dan ponsel. Terutama mendekati hari raya atau hari libur panjang.
Sebaiknya Anda jangan begitu saja mudah percaya dengan orang yang menelpon Anda, apalagi jaringan penipu ini terbilang pintar dan juga tidak sedikit yang mengatasnamakan lembaga pemerintahan, seperti misalnya Kepolisian, BUMN Telkom, Rumah Sakit Umum dan masih banyak lagi.
Jika dulu-dulu marak penipuan "Mama/Papa minta pulsa", sekarang banyak penelpon baik ke telepon rumah atau ponsel, yang seolah-olah membuat penerima panik dan kalang kabut.
Baiklah saya ceritakan saja beberapa kejadian penipuan tersebut
Untuk Penipu saya singkat menjadi PNP
Untuk Saya disingkat menjadi SY
[Kejadian 01]
Nah yang ini agak unik sudah 2x,
PNP telepon ke telepon rumah
PNP: Selamat siang pak, bisa bicara dengan bapak Rudy?
SY: Iya saya sendiri dan ini dari mana yah Bu?
PNP: Saya dari kantor Telkom Tasikmalaya, dan atas nama Nani
(saya pikir ini sih tentang survey pemasangan jaringan IndiHome Fiber Optic yang baru saya migrasi sekitar bulan lalu)
SY: Iya bu ada apa yah?
PNP: Begini pak, kami diminta menghubungi bapak dari Telkom Pusat Jakarta, karena semalam diadakan undian dan nama bapak termasuk salah satu pemenangnya
SY: O yah? Lalu harus bagaimana?
(pura-pura lugu)
PNP: Iya bapak memenangkan undian Toyota Avanza (PNP berharap saya gembira)
SY: Ya udah, apakah saya harus ke Jakarta atau bagaimana Bu?
PNP: Bapak tidak perlu ke kantor Telkom Pusat Jakarta, nanti hadiah akan kami antar ke tempat bapak, namun ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Yaitu bapak harus membayar PPN sebesar 20% dari nilai mobil tersebut.
Silahkan dicatat nomor rekening bank nya M****** dengan nomor rekning xx-xxx-xxx-xx
Nanti jika bapak sudah melaksanakan pembayaran lewat transfer bank, bapak harap menghubungi pimpinan kami di Jakarta dengan nomor telepon 089xxxxxxxx
(maaf bukan disensor, tapi tidak saya catat nomor-nomor tersebut)
SY: kalo boleh saya tau ibu tuh dari kantor Telkom dengan alamat dimana?
PNP: Saya dari kantor Telkom Tasikmalaya pak.
SY: Iya ..... kantor Telkom yang beralamat dimana? Karena sebelah rumah saya juga Telkom Plasa dan saya banyak kenal orang-orang Telkom disini.
PNP: brak....!!!! Teleponnya langsung ditutup
[Kejadian 02]
PNP telepon ke telepon rumah
PNP: Selamat siang apakah ini kediaman pak Rudy
SY: Iya betul pak, ini dengan siapa yah?
PNP: Begini pak anak bapak pingsan di sekolahnya, dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum
SY; Anak saya yang mana pak?
PNP: Anak yang cowo pak
SY: Lalu bagaimana sekarang keadaannya?
(pura-pura panik, padahal dalam hati hihihi .... gua kerjain lagi nih)
PNP: Iya masih dalam keadaan pingsan, dan ini harus masuk UGD secepatnya dan saya harus bayar dulu, bapak bisa langsung transfer saya uangnya? Karena uang saya ga cukup, bapak transfer saja dulu Rp.5.000.000,-
SY: Oh kalo begitu, saya minta bapak getok lagi aja tuh anak biar tambah pingsan
PNP: (kaget) Apa pak?!?!
SY: Itu anaknya getok lagi saja sekeras-kerasnya, biar semaput
PNP: Loh???
SY: Bapak mau nipu saya kan? Ngaku aja deh pak ....
PNP: IYA ...eh kagak (kelupaan dia) sambil tutup teleponnya
SY: Hahahahaha ...... disitu saya sendiri sampe ngakak berat deh ......dan lagian saya ga punya anak cowo :))
[Kejadian 03]
2x lewat ponsel saya dengan 2 nomor yang berbeda
PNP: Tiba-tiba begitu ponsel dijawab, ada suara anak cowo nangis, dan bilang sambil nangis, pak saya ditangkap polisi katanya. Lalu kemudian diambil ponselnya dan ada suara seorang bapak.
Ini kami dari kepolisian dan anak bapak kami tahan, karena kedapatan membawa ganja.
SY: O Ya? Ini bapak dari polsek atau polres mana dan nama bapak siapa?
PNP: Ini mau diproses masukin penjara atau mau cara damai?
SY: Oh gini aja deh pak jangan masukin ke penjara
PNP: Bapak mau pilih cara damai saja?
SY: Tidak pak
PNP: Kalo begini saya masukkan penjara saja atau saya tembak
SY: Baik pak tembak saja kepalanya dan juga jantungnya, kalo perlu tembak berkali-kali deh. Saya udah tau modus beginian pak.
PNP: Hahaha bapak udah pernah kena tipu yah?
SY: Bukan ..... saya kerja dibagian Bareskrim
PNP: Tanpa basa basi lagi ponsel nya langsung dimatikan
Jadi buat rekan-rekan harap berhati-hati, semakin marak sekali penipuan baik telepon/ponsel bahkan SMS.
Yang membuat saya bingung yang lewat SMS, berapa kali saya membeli kartu perdana, tidak lama kemudian ada SMS masuk mengatasnamakan M-Kios bahwa kita mendapatkan hadiah undian. Saya tidak tau apakah antar penjual dan penipu ini seperti ada kerjasama. Padahal saya beli kartu perdana itu dari distributor resminya.
Dan banyak lagi penipuan mengatasnamakan BRI, padahal saya sendiri tidak menjadi nasabah BRI, begitu juga dengan kecurangan dari pihak pemasaran tiket pesawat dan hotel seperti Traveloka, sering saya mendapatkan SMS, dari Anisa minta Add PIN BBM, padahal jika kita lakukan, itu dari Traveloka.
Yang membuat saya bingung yang lewat SMS, berapa kali saya membeli kartu perdana, tidak lama kemudian ada SMS masuk mengatasnamakan M-Kios bahwa kita mendapatkan hadiah undian. Saya tidak tau apakah antar penjual dan penipu ini seperti ada kerjasama. Padahal saya beli kartu perdana itu dari distributor resminya.
Dan banyak lagi penipuan mengatasnamakan BRI, padahal saya sendiri tidak menjadi nasabah BRI, begitu juga dengan kecurangan dari pihak pemasaran tiket pesawat dan hotel seperti Traveloka, sering saya mendapatkan SMS, dari Anisa minta Add PIN BBM, padahal jika kita lakukan, itu dari Traveloka.
Nah sekian saja dulu, semoga tulisan ini bisa bermanfaat ..... dan yang paling penting jangan mudah tertipu, hadapi segala sesuatu dengan tenang dan dengan pikiran dingin.
Salam Luar Biasa :)
* Nama dan lokasi diatas saya samarkan
Salam Luar Biasa :)
* Nama dan lokasi diatas saya samarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar